Jumat, 20 Maret 2020

Tata Kelola Sawah Dan Durung Di Tengah Tradisi Rantau Masyarakat Pulau Bawean

Humaedi, M. Alie (2014) Tata kelola sawah dan durung di tengah tradisi rantau masyarakat Pulau Bawean. Suluah, 15 (19). pp. 100-116. ISSN 14121689

Download Article Berjudul Tata Kelola Sawah Dan Durung Di Tengah Tradisi Rantau Masyarakat Pulau Bawean

Article ini ditulis atau dipublikasikan oleh Humaedi, M. Alie (2014) Tata kelola sawah dan durung di tengah tradisi rantau masyarakat Pulau Bawean. Suluah, 15 (19). pp. 100-116. ISSN 14121689 pada tahun 2014
  • Judul Article: Tata Kelola Sawah Dan Durung Di Tengah Tradisi Rantau Masyarakat Pulau Bawean
  • Jenis file: Article
  • Dalam Divisi: Direktorat Jenderal Kebudayaan , Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan , BPNB Sumatera Barat
  • Diupload pada tanggal: 11 May 2019 10:23
  • Terakhir Update pada tanggal: 11 May 2019 10:23

Abstract Buku

Masyarakat pulau Bawean Jawa Timur dikenal sebagai perantau ke Malaysia, Singapura, dan negara lainnya. Pulau ini pun dibangun berdasarkan hasil jerih payah rantauannya. Seiring itu berkembang pula pandangan hidup bahwa pulau Bawean hanyalah “pulau tempat lahir dan tempat hari tua”. Pandangan ini pun mempengaruhi tata kelola sawah, dan fungsi sosial ekonomi durung yang dikenal sebelumnya. Ketahanan pangan berbasiskan kemampuan produksi menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat. Persoalannya, bagaimana masyarakat Bawean memaknai sawah dan durung, sebagai aspek-aspek penting ketahanan pangan ditengah merebaknya tradisi rantauan? Penelitian deskripsi kualitatif dengan pendekatan antropologi ini dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan terhadap persoalan tata kelola sawah, makna beras dan distribusinya, serta fungsi durung dalam konteks kekinian. Penelitian telah menemukan bahwa tata kelola sawah dan fungsi durung sangat dipengaruhi oleh tradisi rantauan. Semakin tinggi intensitas rantauan, maka semakin rendah tata kelola sawah dan pemanfaatan fungsi durung. Mereka akan memenuhi kebutuhan pangannya lebih didasarkan pada mekanisme pasar. Walaupun sawah dan durung masih dimanfaatkan, namun tata kelola keduanya tidak bisa mencegah ketergantungan masyarakat Bawean dari pasokan beras wilayah lain.

DOWNLOAD

Jika menemukan link download Tata Kelola Sawah Dan Durung Di Tengah Tradisi Rantau Masyarakat Pulau Bawean yang mati/tidak berfungsi, silahkan tulis di kolom komentar, kami akan memperbaikinya. Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RepoDikbud

Buku-buku Digital tentang Dunia Pendidikan yang dapat Anda download secara GRATIS.




Contact Us

Nama

Email *

Pesan *