Download Buku Berjudul Vitalitas Bahasa Bugis Di Lombok Timur
Buku ini ditulis atau dipublikasikan oleh Kasman, Kasman and Raudloh, Siti and Hidayat, Toni Samsul and Rachmawati, Desi (2017) Vitalitas bahasa Bugis di Lombok Timur. Kantor Bahasa NTB, Mataram. pada tahun 2017
- Judul Buku: Vitalitas Bahasa Bugis Di Lombok Timur
- Jenis file: Buku
- Dalam Divisi: Pendidikan , Bahasa dan KesusatraanPendidikan , Bahasa dan Kesusatraan , Penelitian Bahasa dan Sastra
- Diupload pada tanggal: Mrs Kurniawaty Asry
- Terakhir Update pada tanggal: 17 Oct 2019 05:25
Abstract Buku
Kajian terhadap vitalitas bahasa di Nusa Tenggara Barat memang sudah sering dilakukan, tetapi kajian-kajian tersebut hanya berfokus pada bahasa mayoritas. Bahasa-bahasa minoritas atau yang lebih kita kenal dengan bahasa pendatang belum pernah diteliti bagaimana vitalitas atau kebertahanan hidupnya. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil tema kajian terkait dengan vitalitas salah satu bahasa minoritas di Lombok Timur. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah vitalitas bahasa minoritas (bahasa Bugis) dilihat dari transfer bahasa, ranah penggunaan bahasa, respon terhadap media baru, dokumentasi kebahasaan, dan kebijakan pemerintah? Tujuan dilakukannya penelitiaan ini adalah untuk mendeskripsikan vitalitas bahasa minoritas (bahasa Bugis) di Lombok Timur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode ststistik deskriptif. Hasil analisis data menujukkan bahwa dilihat dari transfer bahasanya, bahasa Bugis dengan penutur 18—35 tahun masuk dalam kategori Berkembang (Bk), usia 36—50 tahun yang dalam hal transfer bahasa masuk dalam kategori Berkembang (Bk), dan usia 60 tahun ke atas transfer bahasanya masuk dalam kategori Kuat (Kt). Dalam hal ranah penggunaan bahasa, penutur bahasa Bugis usia 18—35 tahun masuk dalam kategori Bergeser (Bg), usia 36—59 tahun masuk dalam kategori Kuat (Kt), dan usia usia 60 tahun ke atas masuk dalam kategori Menuju Kepunahan (MK). Dilihat dari respons penuturnya terhadap media baru ditemukan bahwa usia penutur dari 18—36 masuk dalam kategori Terancam (Tc), usia 35—59 tahun masuk dalam kategori Terancam Punah (TC), dan usia 60 tahun masuk dalam kategori Bergeser (Bg). Dilihat dari kebijakan pemerintah, kelompok penutur yang berusia 18—35 tahun masuk dalam kategori Terancam (Tc), usia 36—59 tahun termasuk dalam kategori Menuju Kepunahan (MK), dan usia 60 tahun ke atas dimasukkan dalam kategori Menuju Kepunahan (MK). Dilihat dari sikap bahasanya, penutur bahasa Bugis dengan rentang usia 18—35 tahun masuk dalam kategori Kuat (Kt), usia 35—59 tahun masuk dalam kategori Kuat (kt), dan usia 60 tahun ke atas masuk dalam kategori Kuat (Kt).
Jika menemukan link download Vitalitas Bahasa Bugis Di Lombok Timur yang mati/tidak berfungsi, silahkan tulis di kolom komentar, kami akan memperbaikinya. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar