Download Buku Section Berjudul Manusia Dan Ranu Kajian Arkeologi Permukiman
Buku Section ini ditulis atau dipublikasikan oleh Kasnowihardjo, Gunadi (2017) Manusia dan Ranu kajian Arkeologi permukiman. In: Manusia dan Ranu : Kajian Arkeologi Permukiman. Kepel Press, Daerah Istimewa Yogyakarta, xxiii-175. ISBN 978-602-356-150-6 pada tahun 2017
- Judul Buku Section: Manusia Dan Ranu Kajian Arkeologi Permukiman
- Jenis file: Buku Section
- Dalam Divisi: Badan Penelitian dan Pengembangan , Pusat Penelitian Arkeologi Nasional , BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta
- Diupload pada tanggal: 07 Dec 2017 02:15
- Terakhir Update pada tanggal: 07 Dec 2017 02:15
Abstract Buku
Ranu merupakan salah satu jenis danau yang terbentukkhusus oleh letusan gunungapi secara freatomagmatik. Danaumerupakan tubuh perairan yang menempati suatu cekungandan dikelilingi oleh daratan. Meskipun, ada yang menyebutdanau adalah bagian dari sungai. Ada perbedaan yang sangatsignifikan antara sungai dan danau. Jika sungai merupakantubuh perairan yang memiliki gerakan yang relatif cepat(lotic), sedangkan danau merupakan tubuh perairan di daratyang gerakan airnya lamban atau dapat dikatakan relatif tenang (lentic).Di Indonesia ada banyak jenis danau dengan berbagaicara pembentukan. Danau dapat terbentuk secara alami ataupunsecara artificial (buatan manusia). Pembentukan danausecara alami dapat disebabkan oleh proses tektonik, vulkanik,solusional, deflasi, marin, ataupun fluvial. Pembentukan tersebutadalah pembentukan danau secara monogenetik alami.Bentuk garis pantai danau dapat berupa melingkar (circular),lonjong (elliptical), tegaklurus (rectangular), mengurat-daun(dendritic), membulan-sabit (lunate), atau segitiga (triangular).Jika menginginkanmengetahui asal mula atau genesis danau,maka dapat dilakukan dengan memaknai bentuk garis pantaidanau yang dikombinasikandengan bentuk topografi dan jenisbatuan di sekeliling danau (Sunarto, 2005).Beberapa contoh danau sesuai dengan genesisnya dapatdiuraikan seperti berikut ini. Danau Poso dan Danau Towutidi Sulawesi merupakan contoh danau yang berbentuk tegaklurusatau (rectangular) yang terbentuk secara tektonik. RanuGrati di Jawa Timur dan Danau Bratan di Bedugul Bali merupakancontoh danau yang bentuknya melingkar (circular)dan terbentuk oleh proses vulkanik. Akan tetapi tidak setiapdanau yang bentuk garis pantainya melingkar (circular) pastiterbentuksecara vulkanik, karena lokva merupakan danauberbentuk melingkar (circular) yang terbentuk oleh prosessolusional. Danau yang bentuknya melingkar tidak terbentukoleh letusan gunungapi ataupun solusional, tetapi terbentukoleh proses organik, yaitu atol.Danau yang garis pantainya membentuk seperti bulansabit (lunate) adalah tasik ladam atau danau tapal kuda (oxbow lake) yang terbentuk oleh proses fluvial dan danau deflasi di pesisir gumuk pasir. Danau yang berbentuk mengurat daun dapat dilihat pada garis pantai danau buatan Waduk Wonogiri.Demikianlah tadi contoh-contoh danau alami dan artifisial.Kembali membahas ranu atau danau vulkanik maar. Danauini selalu terbentuk di kaki gunungapi. Mengapa demikian?Karena untuk terbentuknya ranu atau danau maar membutuhSeringkali pembentukan danau secara poligenetik alami, seperti vulkanotektonik atau fluviomarin. Danau yang terbentuk secara artifisial dapat berupa waduk, bendung, atau tambak. Pembentukan danau dapat menghasilkan bentuk fisik danau atau bentuk garis pantai danau yang berbeda-beda.kan dua faktor utama, yaitu akuifer yang mengandung airtanah dan penerobosan magma. Magma yang ada di dalamBumi menerobos ke permukaan Bumi melewati lapisan akuifermenyebabkanterjadinya letusan freatomagmatik. Magma yangnaik ke permukaan, jelas suhunya sangat tinggi, yang bertemuair tanah di dalam lapisan akuifer menyebabkan terbentuknyauap air dan gas. Pembentukan uap air dan gas ini menyebabkantekanan dari dalam Bumi semakin besar. Akibatnya, terjadilahlontaran material permukaan Bumi dari lubang kawah (maar)yang bentuknya melingkar. Material permukaan Bumi yangterlontar itu terbakar oleh panasnya magma, sehingga materialitu bentuknya piroklastik (pyro = terbakar; clastic = rombakanbatuan yang sifatnya lepas-lepas).Material piroklastik yang terlotar itu sebagian mengendapdi sekeliling kawah (maar), membentuk tuff ring atau tephraring. Cekungan lubang kawah (maar) yang berbentukmelingkar ini terisi air, baik dari air hujan maupun dari air tanah yang keluar dari akuifer. Oleh karena itu, air yang terdapat pada ranu atau danau maar ini bersifat tawar. daerahdi sekitar ranu atau danau maar ini materialnya terjadi darituff atau piroklastik atau tefra dan lokasinya dekat dengan air tawar, maka daerah sekitar ranu merupakan daerah subur untuk pertanian. Karena daerahnya subur, maka menjadi pusat perhatian manusia untuk bermukim di dekat ranu ini.Ranu selain sebagai sumber air tawar, juga bermanfaat untukperikanan. Dengan demikian, ranu menjadi point of interest bagi permukiman manusia sejak dahulu kala hingga sekarang.Buku yang berjudul “Manusia dan Ranu: Kajian ArkeologiPermukiman” ini sangat besar manfaatnya bagi para pemerhati maupun peneliti sejenis. Buku ini bagi Pemerintah Pusatmaupun Pemerintah Daerah sangat penting untuk dijadikanpedoman pengelolaan dan pengembangan kawasan ranu.Menurut Bronto (2010) persebaran ranu tidak hanya di JawaTimur saja, tetapi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan di luar Jawajuga banyak. Di Jawa Tengah, danau maar terdapat di kakiGunungapi Muria, seperti di Maar Bambang, Maar Gembong,dan Maar Gunungrowo. Danau maar juga dijumpai di kakiGunungapi Ciremai, Jawa Barat, seperti di Situ Patok dan Situ Sangiang. Di luar Pulau Jawa, di kaki Gunungapi Gamalama, Ternate, juga dijumpai danau maar, seperti Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil.
Jika menemukan link download Manusia Dan Ranu Kajian Arkeologi Permukiman yang mati/tidak berfungsi, silahkan tulis di kolom komentar, kami akan memperbaikinya. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar