Download Article Berjudul Sapatha Dalam Relasi Kuasa Dan Pendisplinan Pada Masyarakat Bali Kuno Abad Ix-Xiv Masehi
Article ini ditulis atau dipublikasikan oleh Ardika, I Wayan and Setiawan, I Ketut and Wiguna, Ign Tara and Srijaya, I Wayan (2018) Sapatha dalam relasi kuasa dan pendisplinan pada masyarakat Bali kuno abad IX-XIV masehi. Berkala Arkeologi Vol. 31 No. 1,Mei 2018, 38 (1). pp. 1-16. ISSN 02161419 pada tahun 2018
- Judul Article: Sapatha Dalam Relasi Kuasa Dan Pendisplinan Pada Masyarakat Bali Kuno Abad Ix-Xiv Masehi
- Jenis file: Article
- Dalam Divisi: Badan Penelitian dan Pengembangan , Pusat Penelitian Arkeologi Nasional , BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta
- Diupload pada tanggal: 23 Jan 2019 03:28
- Terakhir Update pada tanggal: 23 Jan 2019 03:28
Abstract Buku
Prasasti adalah sumber tertulis yang memuat ketentuan hukum atau sejenis awig-awig yang harus ditaati oleh semua pihak, baik oleh pejabat kerajaan dan masyarakat yang menerima perintah tersebut. Pada bagian akhir prasasti biasanya dituliskan sapatha atau kutukan yang ditujukan kepada mereka yang berani melanggar aturan-aturan atau ketentuan yang telahditetapkan oleh raja/penguasa pada masa Bali Kuno. Sapatha atau kutukan merupakan wacana untuk melegitimasi dan mengukuhkan kekuasaan raja atau penguasa pada masa Bali Kuno. Mereka yang melanggar perintah atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh raja/penguasa pada masa Bali Kuno akan didenda atau dihukum dengan sanksi moral misalnya: tujuh kali menjelma menjadi mahluk hina seperti cacing ataupun lintah, agar disambar petir, disergap harimau bila sedang berjalan di hutan, hina, papa, dan sengsara selama hidupnya. Artikel ini membahas sapatha atau kutukan yang tersurat dalam prasasti-prasasti Bali Kuno yang terbit pada abad IX-XIV Masehi. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami relasi kuasa dan pendisiplinan yang termuatdalam sapatha dalam kurun waktu lima abad (IX-XIV), ideologi yang melandasi dan makna sapatha atau kutukan. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori wacana relasi kuasa(Power and Knowledge), hegemoni, dan teori pendisiplinan dan hukuman (Discipline and punishment ) oleh Michel Foucault. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifkualitatif, yang diawali dengan mencermati dan menganalisis prasasti-prasasti Bali Kuno yang telah diterjemahkan. Mencermati bentuk dan dinamika sapatha yang merefleksikan sistem kepercayaan dan keagamaan masyarakat Bali Kuna.
Jika menemukan link download Sapatha Dalam Relasi Kuasa Dan Pendisplinan Pada Masyarakat Bali Kuno Abad Ix-Xiv Masehi yang mati/tidak berfungsi, silahkan tulis di kolom komentar, kami akan memperbaikinya. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar